1. Pengertian.
Kista
ovarium adalah kantung yang tertutup yang abnormal atau normal,berlapis
jaringan epithel dan mengandung cairan atau bahan setengah padat yang
terdapat di ovarium.
2. Etiologi.
Secara pasti belum diketahui, akan tetapi adapun faktor predisposisinya:
1) Keturunan.
2) Wanita yang keluarga dekatnya mengidap kanker ovarium.
3) Diet tinggi lemak.
4) Kegemukan.
5) Tidak pernah mengandung (hamil) paling beresiko kanker ovarium.
( Elizabeth J. Corwin, 2000: Hal. 656 )
3. Patofisiologi.
Tumor
ovarium mempunyai arti obstetri yang lebih penting. Tidak ada dalam
tubuh wanita yang lebih banyak tumbuh tumor selain dari ovariu. Tumor
ini dapat berupa kistik, padat, kecil besar, memberikan pengaruh hormon,
bisa pula jinak dan ganas. Yang sering dijumpai adalah kista ovari,
kista dermaid. Kista ovari dapat menjadi besar sekali disebut kista
ovari permagna.
Pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan:
1) Tumor besar dapat menghambat pertumbuhan janin sehingga menyebabkan abortus, parus prematusus.
2) Tumor
yang bertangkai, karena pembesaran uterus atau pengecilan uterus
setelah partus, terjadi torsi dan menyebabkan rasa nyeri, nekrosis, dan
infeksi yang disebut abdomen akut.
3) Dapat menyebabkan kelainan-kelainan letak janin.
4) Tumor kistik dapat pecah karena trauma luar atau trauma persalinan.
5) Tumor besar dan belokasi dibawah dapat menghalangi persalinan.
4. Tanda Dan Gejala.
Bila
mencapai ukuran yang cukup besar, kista tersebut dapat memberikan rasa
penuh dan tidak enak pada daerah yang dikenai. Seperti pada semua tumor,
ovari dapat menyebabkan torsi ( terpelincir ). Kadang-kadang walaupun
jarang dapat terjadi ovarium secara spontan, dengan disertai tanda-tanda
pendarahan intra abdominal sehingga gambaran klinisnya dapat menyerupai
suatu kehamilan ektopik yang terganggu. Yang paling sering terjadi
ialah cairan kista tersebut mengalami reborsi secara spontan setelah
satu atau dua siklus.
5. Pemeriksaan Penunjang.
1) Pap Smear.
2) Pemeriksaan USG.
3) Biopsi.
4) Tes kimi skrining, misalnya: elektrolit ( natrium, kalium, kalsium ), tes ginjal ( BUN / cc ) , tes hepar ( bilirubin, AST / SGOT alkalin fosfat, LDH ), tes tulang ( alkalin fosfat, kalsium ).
5) Sinar x dada, menyelidiki penyakit paru metastatik atau primer.
6. Penatalaksanaan Medis.
1) Pembedahan dengan atau tanpa kemoterapi adalah pengobatan pilihan bagi semua kanker saluran reproduksi.
2) Bedah laser atau bedah beku ( Cryosurgery ) dapat diterapkan untuk kanker vagina atau serviks.
7. Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan.
1) Gangguan rasa nyaman; nyeri b.d luka bekas operasi.
Intervensi:
♦ Kaji penyebab nyeri dan skala nyeri.
♦ Monitor tanda-tanda vital.
♦ Ajarkan tehnik relaksasi.
♦ Atur posisi senyaman mungkin
2) Keterbatasan aktifitas b.d nyeri post op.
♦ Kaji kekuatan otot.
♦ Bantu pasien beraktifitas.
♦ Latih pasien beraktifitas.
KEPUSTAKAAN
Doengoes, Marylinn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta; EGC.
Mansjoer, Arif.1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta; Media Aesculapius. FKUI
Mohtar Rustam. 1999. Sinopsis Obstetris, Obstetri Fisiologis, Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta; EGC.
Prawirto Hardjo, Sarwono. 1997. Ilmu Kandungan Edisi 2. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka.
No comments:
Post a Comment