“ PEMENUHAN
KEBUTUHAN PSIKOLOGI DAN
RASA NYAMAN”
DIII KEBIDANAN
STIKES HARAPAN
BANGSA PURWOKERTO
2012
/ 2013
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami berada dalam keadaan sehat wal afiat, sehingga kami dapat menyusun makalah
ini sebagai tugas. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi semua pembaca
terutama bagi keluarga besar STIKes HARAPAN BANGSA Purwokerto. Makalah ini
bertujuan untuk mendorong semangat belajar bagi pembacanya dan menjelaskan
tentang pemenuhan kebutuhan psikologi dan rasa nyaman.
Makalah
ini diharapkan tidak hanya menjadi buku wajib melainkan menjadi bacaan utama
dengan semua mahasiswa / mahasiswi kebidanan dan keperawatan serta menjadi
referensi bagi peminat lainnya.
Akhir
kata penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan penyusun akan
sangat berterima kasih akan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL .................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar
Belakang .................................................................................. 1
B. Tunjuan
Penulisan .............................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
- Tinjauan teori...................................................................................... 6
BAB
III ISI ................................................................................................... 7
A. Pemenuhan
kebutuhan psikologi dan rasa nyaman............................ 7
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 12
A. Kesimpulan....................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Kebutuhan dasar
manusia merupakan unsure –
unsure yang dibutuhkan
oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologi
maupun psikologis. Dalam hal ini
penulis merasa tertarik
untuk menuliskan makalah
tentang kebutuhan psikologis. Maka dari
itu penulis mengambil
judul “Pemenuhan Kebutuhan Psikologis
dan Rasa Nyaman”.
Kebutuhan psikologis
berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan dasar semua
manusia, seperti makan, minum,
menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga
kebutuhan untuk istirahat, buang air
besar atau kecil,
menghindari rasa sakit, dan
seks. Jika kebutuhan dasar
ini tidak terpenuhi
maka akan terjadi
ketidak seimbangan dalam
tubuh seseorang sehingga
proses untuk memenuhi
kebutuhan selanjutnya dapat
terhambat.
1.2
TUJUAN
Setelah mempelajari
bab ini, Anda diharapkan
dapat :
1. Menjelaskan hak – hak
pasien
2. Menjelaskan kewajiban
pasien
3. Menjelaskan fisiologi
nyeri
4. Menjelaskan klasifikasi
nyeri
5. Menjelaskan stimulus
nyeri
6. Menjelaskan teori
nyeri
7. Menjelaskan faktor – faktor yang
mempengaruhi nyeri
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kolcaba
(1992, dalam Potter & Perry, 2006) mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman
adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman ( suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan
transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).Kenyamanan
mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu :
a. Fisik,
berhubungan dengan sensasi tubuh.
b.
Sosial, berhubungan dengan
interpersonal, keluarga, dan dan sosial
c.
Psikospiritual, berhubungan dengan
kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri,seksualitas,
dan makna kehidupan.
d.
Lingkungan, berhubungan dengan latar
belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna,
dan unsur alamiah lainnya.
Nyeri
adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
Kerusakan dari
yang aktual atau potensial (Smatzler
& Bare, 2002).Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau
yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan IASP (dalam Potter & Perry, 2006).
BAB III
ISI
PEMENUHAN KEBUTUHAN
PSIKOLOGI DAN RASA
NYAMAN
1.
Hak – Hak Pasien
Hak pasien
merupakan bagian dari
hak manusia, mengingat hak
merupakan tuntutan secara
rasional dalam situsasi
tertentu. Beberapa hak pasien
dalam pelayanan kesehatan, adalah sebagai
berikut :
a. Hak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang
adil, memadai dan berkualitas
b. Hak untuk
diberikan informasi
c. Hak untuk
dilibatkan dalam pembuatan
keputusan tentang pengobatan
dan perawatan
d. Hak untuk
diberikan informed consent
e. Hak untuk
menolak suatu consent
f. Hak untuk
mengetahui nama dan
status tenaga kesehatan
yang menolong
g. Hak untuk
mempunyai pendapat
h. Hak untuk
diperlakukan secara hormat
i.
Hak
untuk konfidentialitas termasuk
privasi
j.
Hak
untuk memilih integritas tubuh
k. Hak untuk
kompensasi terhadap cedera
yang tidak legal
l.
Hak
untuk mempertahankan kemuliaan ( dignitas )
2.
Kewajiban Pasien
a. Pasien dan
keluarganya berkewajiban untuk
mentaati segala peraturan
dan tata tertib
rumah sakit
b. Pasien berkewajiban
untuk mematuhi segala instruksi
dokter dan perawat
dalam pengobatannya
c. Pasien berkewajiban
memberikan informasi dengan
jujur dan selengkapnya
tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter
yang merawat
d. Pasien atau
keluarga yang bertanggung
jawab terhadapnya berkewajiban
untuk menyelesaikan biaya
pengobatan, perawatan dan pemeriksaan
yang diperlukan selama
perawatan
3.
Kebutuhan Rasa
Nyaman ( Bebas Nyeri )
Berikut adalah
pendapat beberapa ahli
mengenai pengertian nyeri
:
1) Mc.
Coffery (1979), mendefinisikan nyeri
sebagai suatu keadaan
yang mempengaruhi seseorang
yang keberadaannya diketahuinya
jika orang tersebut
pernah mengalaminya
2) Wolf Welfsel
Feurst (1974), mengatakan nyeri
merupakan suatu perasaan
menderita secara fisik
dan mental atau
perasaan yang bisa
menimbulkan ketegangan
3) Secara umum, nyeri
sebagai suatu keadaan
yang tidak menyenangkan
akibat terjadinya rangsangan
fisik maupun dari
serabut saraf dalam
tubuh ke otak
dan diikuti oleh
reaksi fisik, fisioligis atau
emosional
4.
Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri
sangat berkaitan erat
dengan reseptor dan
adanya rangsangan. Reseptor nyeri
yang dimaksud adalah
nociceptor, merupakan ujung –
ujung saraf sngat
bebas yang memiliki
sedikit myelin yang
tersebar pada kulit
dan mukosa, khususnya pada
visera, persendian, dinding
arteri, hati, dan kantong empedu. Reseptor nyeri
dapat memberikan respons
akibat adanya stimulasi
atau rangsangan. Stimulasi tersebut
dapat berupa kimiawi, termal, listrik, atau mekanis.
Selanjutnya,
stimulasi yang diterima
oleh reseptor tersebut
ditransmisikan berupa impuls – impuls nyeri
ke sumsum tulang
belakang oleh dua
jenis serabut, yaitu serabut
A (delta) yang bermielin
rapat dan serabut
lamban (serabut C). Impuls
yang ditransmisikan oleh
serabut delta A
mempunyai sifat inhibitor
yang ditransmisikan ke
serabut C. Serabut aferen
masuk ke spinal
melalui akar dorsal (dorsal root)
serta sinapsis pada
dorsal horn. Dorsal horn
tersebut terdiri atas
beberapa lapisan yang
saling bertautan. Diantara lapisan
dua dan tiga
membentuk substansia gelatinosa
yang merupakan saluran
utama impuls. Kemudian,
impuls nyeri menyeberangi
sumsum tulang belakang
pada interneuron dan
bersambung ke jalur
spinal asendens yang
paling utama, yaitu jalur
spinothalamic tract (STT) atau
jalur spinothalamus dan spinorecticular tract (SRT) yang membawa
informasi mengenai sifat
dan lokasi nyeri.
Dari
proses transmisi terdapat
dua jalur mekanisme
terjadinya nyeri, yaitu jalur
opiate dan jalur
non – opiate. Jalur opiate ditandai
oleh pertemuan reseptor
pada otak yang
terdiri atas jalur
spinal desendens dari
thalamus, yang melalui otak
tengah dan medulla, ke
tanduk dorsal sumsum
tulang belakang yang
berkonduksi dengan nociceptor
impuls supresif. Jalur non – opiate
merupakan jalur desendens
yang tidak memberikan
respon terhadap naloxone
yang kurang banyak
diketahui mekanismenya.
5.
Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri
secara umum dibagi
menjadi dua, yakni nyeri
akut dan kronis.
·
Nyeri
akut merupakan nyeri yang
timbul secara mendadak
dan cepat menghilang, tidak melebihi
6 bulan dan
ditandai adanya peningkatan
tegangan oto nyeri.
·
Kronis
merupakan nyeri yang
timbul secara perlahan – lahan, biasanya berlangsung
dalam waktu cukup
lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang
termasuk dalam kategori
nyeri kronis adalah
nyeri terminal, sindrom nyeri
kronis, dan nyeri psikolomatil.
Ditinjau dari
sifat terjadinya, nyeri
dapat dibagi kedalam
beberapa kategori diantaranya nyeri tertusuk
dan nyeri terbakar.
Selain klasifikasi
nyeri, terdapat jenis nyeri
spesifik diantaranya nyeri
somatic, nyeri visceral,
nyeri menjalar ( referent pain ), nyeri
psikogenik, nyeri phantom dari ekstremitas,
nyeri neurologis dll.
·
Nyeri
somatic dan nyeri
visceral ini umumnya
bersumber dari klinik
dan jaringan dibawah
kulit ( superficial ) pada
otot dan tulang.
·
Nyeri
menjalar adalah nyeri
yang terasa pada
bagian tubuh yang
lain, umumnya terjadi akibat
kerusakan pada cidera
organ viscerali.
·
Nyeri
psikogenik adalah nyeri
yang tidak diketahui
secara fisik, biasanya timbul
akiibat psikologis.
·
Nyeri
phantom adalah nyeri
yang disebabkan karena
salah satu ekstremitas
diamputasi.
·
Nyeri
neurologis adalah bentuk
nyeri yang tajam
karena adanya spasme
disepanjang atau beberapa
jalur saraf.
6.
Stimulus
Nyeri
Seseorang dapat
menoleransi, menahan nyeri
(pain tolerance) atau dapat mengenali jumlah
stimulasi nyeri sebelum
merasakan nyeri (pain
threshold). Terdapat
beberapa jenis stimulus
nyeri diantaranya :
a. Trauma pada
jaringan tubuh
b. Gangguan pada
jaringan tubuh
c. Tumor,
dapat juga menekan
reseptor nyeri
d. Iskemia
pada
jaringan
e. Spasme
otot, dapat menstimulasi
mekanik
7.
Teori
Nyeri
Terdapat beberapa
teori tentang terjadinya
rangsangan nyeri :
§ Teori pemisahan (specifity theory)
Rangsangan sakit
masuk ke medulla
spinalish (spinal cord)
melalui kornu dorsalis
yang bersinaps didaerah posterior
§ Teori pola (pattern
theory)
Nyeri
masuk melalui akar
ganglion dorsal ke
medulla spinalish dan
merangsang aktifitas sel T.
§ Teori pengendalian
gerbang (gate control theory)
Nyeri
bergantung dari kerja
serat saraf besar
dan kecil yang
keduanya ada dalam
ganglion dorsalis
§ Teori transmisi
dan inhibisi
Adanya
stimulus pada nociceptor
memulai transmisi impuls – impuls saraf, sehingga transfuse
infuse nyeri menjadi
efektif oleh neurotransmitter yang
spesifik.
8.
Faktor
Yang Mempengaruhi Nyeri
Pengalaman nyeri
pada seseorang dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal, diantaranya :
1. Arti nyeri
Arti
nyeri bagi individu
memiliki banyak perbedaan
dan hamper sebagian
arti nyeri tersebut
merupakan arti yang
negative, seperti membahayakan,
merusak, dan lain –lain. Keadaan ini
dipengaruhi oleh barbagai
faktor seperti usia, jenis
kelamin, latar belakang sosial
cultural, lingkungan, dan pengalaman.
2. Persepsi nyeri
Merupakan penilaian
sangat subjektif, tempatnya pada
korteks (pada funsi evaluative
secara kognitif). Persepsi ini
dipengaruhi oleh faktor yang
dapat memicu stimulasi
nociceptor.
3. Toleransi nyeri
Toleransi nyeri
erat hubungannya dengan
adanya intensitas nyeri
yang dapat mempengaruhi
seseorang menahan nyeri. Faktor
yang dapat mempengaruhi
toleransi antara lain alcohol, obat – obatan, gesekan atau
garukan, pengalihan perhatian, kepercayaan yang
kuat dan faktor
yang lain. Sedangkan faktor
yang menurunkan toleransi
antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang
tidak kunjung hilang, sakit
dan lain – lain .
4. Reaksi terhadap
nyeri
Reaksi
terhadap nyeri merupakan bentuk
respons seseorang terhadap
nyeri, seperti ketakutan, gelisah,
cemas, menangis, dan menjerit. Semua
ini merupakan bentuk
respons nyeri yang dapat
dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti : arti nyeri,
tingkat persepsi nyeri, pangalaman
masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik
dan mental, takut, cemas, usia,
dan lain – lain.
BAB IV
1.1
KESIMPULAN
Munculnya nyeri
sangat berkaitan erat
dengan reseptor dan
adanya rangsangan. Reseptor nyeri
yang dimaksud adalah
nociceptor, merupakan ujung –
ujung saraf sngat
bebas yang memiliki
sedikit myelin yang
tersebar pada kulit
dan mukosa, khususnya pada
visera, persendian, dinding
arteri, hati, dan kantong empedu. Reseptor nyeri
dapat memberikan respons
akibat adanya stimulasi
atau rangsangan. Stimulasi tersebut
dapat berupa kimiawi, termal, listrik, atau mekanis.
1.2
SARAN
Guna mencapai keberhasilan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada klien,saran
dari penulis :
·
Bagi mahasiswi agar lebih meningkatkan
ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan kebidanan. Bersikap
sopan dan hati-hati dalam memberikan asuhan kebidanan untuk mencegah hal-hal
yang tidak di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
§ Aziz Alimul & Musrifatul Uliyah. Keterampilan Dasar
Praktik Klinik untuk
Kebidanan. 2008. Salemba
Medika. Jakarta. Hal. 7 – 124.
§ Eny Retna
Ambarwati & Tri Sunarsih. KDPK
Kebidanan. 2009. Nuha Medika.
Yogyakarta. Hal. 100 – 101.
§ Potter
, Perry.2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan : konsep, Proses, dan Praktik, Edisi 4, Jakarta: EGC.
No comments:
Post a Comment