sedikit rangkuman bahasa indonesia
BAHASA INDONESIA
SMK N 1 WONOSOBO
TAHUN 2009/2012
.
Semester I
Opini dan Fakta
Fakta adalah hasil observasi yang obyektif dan dapat verivikasi.
Contoh :
Matahari terbit dari timur, dan tenggelam di sebelah barat
|
Kalimat ini dapat diterima dan dibuktikan oleh setiap oaring tanpa harus ada penelitian yang khusus
|
Ayam berkembang biak dengan cara bertelur
|
Kalimat ini merupakan fakta, karna sesungguhnya ayam itu memang berkembang biak dengan cara bertelur
|
Opini/pendapat merupakan sesuatu yang dinyatakan seseorangf atau sekelompok orang berdasarkan pemikiran, anggapan, atau perkiraan.
Contoh:
Pada waktu pagi matahari berwarna merah
|
Inimerupakan kalimat opini karn atidak semua orang sependapat dengan kalimat itu,
|
Mungkin air laut itu berwarna biru.
|
Kat mungkin dalamkalimat tsb memperkuat bahwa kalimat itu merupakn opini.
|
Kata-kata yang sering digunakan dalam kalimat opini antara lain :
· Mungkin
· Menurut saya
· Saya senang sekali
· Semoga
· Harapan
· Kiranya
· Sangat. . . dll
Memahami Penanda Uraian Prosos dan Hasil
1. Imbuaha pe-an
Fungsi dari imbuhan pe-an diantaranya adalahmenyatakan proses
Contoh :
Penagihan dilakukan setiap tanggal dua puluh
|
Penagihan mempunyai proses menagih
|
Pembuatan batik memerlukan waktu yang $cukup lama
|
Pembuatan mempunyai arti proses membuat batik
|
2. Akhiran an
Fungsi
dari akhiran an adalah untuk membentuk kata benda, sedangkan makna dari
kimbuhanan adalah menunjukan hasil, menunjukan tempat.
Contoh :
Novel karangan Agatha Chisty banyak bercerita kisah pembunuhan
|
Karang mempunyai arti hasil dari pekerjaan mengarang
|
Parkiran di sekitar pasar induk Wonosobo sangat padat
|
Parkiran mempunyai arti iempatuntuk parker
|
Mengidentifikasi Macam-macam Teks
1. Narasi
Karangan
narasi adalah karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan
yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi
sebuah rangkaian.
Cirri-ciri karangan narasi :
Terdapat keterangan waktu, hamper di setiap kalimat.
Diceritakan dari awal sampai akhir secar runtut (alur dalam karangan narasi alur maju)
Contoh : perjalanan wisata
2. Deskripsi
Merupakan
jenis karangan yang bertujuan member gambaran sesuai dengan kenyataan
kepada pembaca tentang suatu obyek yang ingin dismapaikan oleh pengarang
seolah olah pembaca ada dalam obyek tersebut, atau memiliki gambaran tentang obyek yang diceritakan. Walaupun ia tidak melihatnya.
Contoh : keadaan suatu tempat tertentu, benda, dll
3. Eksposisi
Hampir
serupa dengan karangan diskripsi tetapi dalam karangan
eksposisi,penguraian suatu obyek yang diceritakn lebih luas, dan dengan
membaca karangan eksposisi pengetahuan pembaca menjadi lebih luas.
Contoh karang eksposisi: pengertian kebudayaan, komunikasi, teknologi, dan ekonomi
4. Persuasi
Karangan yang bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulis.
Contoh : karangan tentang perlunya menjaga kelestarian hutan
5. Argumentasi
karangan
ini hamper sama dengan persuasi tetapi dalamkarangan ini tidak hanya
untuk membujuk melainkan untuk meyakinkan pembaca agar pembaca mau mengubah pemikiran dan keyakinannya, kemudian mengikuti pandangan dan keyakinan penulis.
Membaca Grafik, Tabel, dan Bagan
1. Grafik
Merupakan bentuk visual untuk membandingkan jumlah data dalam waktu tertentu.
2. Table
Penyajian data secar sistematis dalam jumlah menurut kesatuan tertentu.
Contoh :
Table Kenaikan sepeda motor
BULAN
|
JUMLAH
|
Juni
|
200
|
Juli
|
100
|
Agustus
|
150
|
September
|
250
|
3. Bagan
Bagan berfungsi sebagai petunjuk hubungan antara suatu pokokpikiran tertentu.
Homonym, Homofon, dan Homogaf.
Homonym
|
Homofon
|
Homograf
|
Kata yang sama baik bentuk, ejaan, maupun lafalnya, tetapi beda arti
|
kata yang dalm pelafalannya sam tapi beda dalm arti dan ejaannya
|
kata yang dalam bentuk, dan ejaannya sama tapi beda dalam pelafalan dan artinya.
|
Mengenal Kata Bersinonim
sinonim adalah kata yang berbeda tapi memiliki arti yang mirip atau sama.
Macam-macam sinonim :
Sinonim yang sama maknanya
|
Sinonim yang hamper sama
|
Dia telah berangkat kejakarta
|
Indah sekali pemandangan disini
|
Dia sudah berangkat kejakarta
|
Bagus sekali lukisanmu
|
Keterangan :
Telah = sudah sedangkan makna indah hamper sama dengan bagus.
Jenis-jenis Makna Kata
1. Makna Semantic
Adalah makna yang berada dalm sebuah kode bahasa, maupun jenis presentasi lain
2. Makna lesikal
Makna sebuah kata sebagai satuan bebas, sering disebut makna denotasi,atau makna sesua dengan kamus.
Contoh :
Buglon = binatang yang mudah berubah warn
Kaki = anggota tubuh untuk berjalan
3. Makna gramatikal
Makna yang memiliki arti akibat ketatabahasaan(makna yang timbul akibat terdapat imbuhan berupa awalan atau akhiran atau sisipan).
Contoh :
Berpakaian = mengenakan pakaian
4. Makna denotasi
Arti sebenarnya.
Contoh :
Kamu harus membaca buku.
5. Makna konotasi
Makna kiasan
Contoh :
Kita harus pandai membaca pikiran orang lain.
6. Makna idomtik
Adalah makna yang timbul karena dua kalimat yang bersenyawa.
Contoh :
Kambing hitam = orang yang disalahkan
Dunia hitam = dunia kejahatan.
Catatn : suatu makna dapat berubah sesuai dengan penggunaannya dalam suatu kalimat.
Semester II
Kalimat Komunikatif,Tidak Komunikatif, Efektif, danTidak Efektif
1. Kalimat Komunikatif tetapi tidak cermat
Adalah kalimat yang mudah dimengerti tetapi dalam penulisannya kurang cermat
Contoh :
Kalimat komunikatif tetapi tidak cermat
|
Kalimat komunikatif dan cermat
|
Di kelasDavid paling pandai sendiri
|
Dikelasdavid yang terpandai
|
Dalam balapan sepeda motor deni menjadi yang paling cepat sendiri
|
Dalam balapan sepeda motor dani yang tercepat
|
2. Kalimat Tidak Komunikatif tetapi cermat
Adalah
kalimat yang tidak mudah dimengerti oleh setiap orang tetapi
dalmpenulisannya benar. Kalimat ini sering kali bermakna ambigu/lebih
dari satu penafsiran.
Contoh :
Kalimat tidak komunikatif tetapi cermat
|
Kalimat komunikatif dan cermat
|
Andini anak daripada Bpk Tohir diterima di UGM
|
Andini anak Bpk Tohir diterima di UGM
|
Yang membawa sepeda harap dikunci
|
Yang membawa sepeda, sepedanya harap dikunci
|
3. Kalimat efekti dan tidak efektif
Kalimat efektif
|
Kalimat tidak efektif
|
a. Para siswa disekolah ini mendikan dengan penuh antusias, bergelora, bersemangat, dan bergairah serta dengan tekat yang bulat posko penanggulangn bencana banjir di Jakarta Barat.
b. Mereka menyelesaikan dengan meyakinkan, dan baik serta dengan sangat memuaskan semua soal ujian dalam waktu Sembilan puluh menit.
|
a. Para sisiwa di sekolah mendirikan dangan bulat hati posko penaggulangan banjir di Jakarta Barat.
b. Mereka menyelesaikan dengan baiksemua soal-soal ujian dalam waktu Sembilan puluh menit.
|
Catatan : dalam kalimat tidak efektif sering kali terdapat dua atau lebih kata yang memiliki
makna sama.
Cirri cirri kalimat yang komunikatif, cermat, dan santun :
1. Kejelasan
Bahasa maupun informasi harus jelas
2. Ketetapan
Bahasa maupun informasi yangdismpaikan harus betul-betuk akurat alias tepat.
3. Kenteks
Sesuai dengan keadaan dimana komunikasi itu terjadi
4. Alur
5. Budaya
Aspekini tidak hanya ditekankan pada bahasa saja melainkan lebih menitik beratkan pada etika dan tata karma.
Menggunakan Mecam-macam Majas
1. Majas Penegasan
a. Inversi (susunan balik)
Adalh majas yang susunan predikatnya terletak didepan subyek
Contoh :
Besar sekali rumahmu
S O
b. Retori/retorika
Majas yang diwujudkan dalam kalimat Tanya, tetapi sebenarnya tidak bertanya.
Contoh :
Inikah yang dinamakan kerja?
c. Koreksio (pembetulan)
Majas yang dalam penulisannya terdapat kata-kata pembetulan.
Contoh :
Dia baru saja tidur oh bukan dia sedang pergi.
d. Repetisi
Gayan bahsa pengesan dengan mengulang-ulang kata tersebut.
Contoh :
Sekali merdeka, tetap merdeka
e. Parelelisme
Seperti repetisi tetapi khususnya terdapat dalam puisi. Dibagi menjadi :
1. Anaphora
Apabila pengulangannya terdapat dalm awal kalimat.
2. Epifora
Pengulangannya terdapat di akhir kalimat.
f. Enumerasio
Gaya bahasa yang menegaskan dengan menyebutkan beberapa kali kata-kata yang saling berkaitan.
Contoh :
Apa yang kau sukai dari saya, saya ini orang miskin, tidak memiliki apa-apa, tidak disukai oaring kampong.
g. Klimaks
Gaya bahasa penegasan yang menyebutkan bebrapa hal yang semakinlami semakin meningkan.
Contoh :
Berapa unag yang kau butuhkan, apakah seribu sepuluh ribu, seratus ribu, satu juta dua juta,s sepuluh juta, pasti akan aku berikan.
h. Atiklimaks
Sama denga klimaks tetapi bukunnya semakin lama semakin meningkat melainkan semakin lama semakin menurun.
Contoh :
Jangankan seratus ribu, sepuluh ribu, seribu, bahkan sepeserpu aku tidakmemilikinya.
i. Asindenton
Gaya bahasa menyebutkan beberapa benda tanpa adnya kata penghubung.
j. Polisindenton
Gaya bahasa yeang menyebutkan beberapa bend adengan tanda penghubung.
k. Pleonasme
Penggunaan kata yang sebenarnya tidak perlu.
Contoh :
Harga BBm melambuk tinggi keatas.
l. Tautology
Penggunaan beberapa kalimat bersinonim.
Contoh :
Kehendak, cita-cita, dan harapan harus kita wujudkan.
Catatan : dalam gaya bahsa penegasan masih ad majas :
a. Praterito
b. Ellipsis,
c. Interupsi,
d. Ekslamasio
Tetapi majas yang sering digunakan dan sering muncul dalm soal-soal ujian nasional adalah :
a. Retoris
b. Repetisi
c. Paralelisme
d. Pleonasme
2. Majas Perbandingan
a. Majas Metafora
Gaya bahasa menggabungkan dua kat yang berbeda menjadi pengertian yang baru.
Contoh :
Raja singa,kambing hitam, dll
b. Majas Alegori
Majas menggunakan cerita yang digunakan dalm dunia pendidikan.
Contoh :
Anjing dan kucing, kelinci dan kura-kura
c. Majas Personifikasi
Gaya bahasa yang membuat benda mati seolah-olah hidup.
Contoh :
Kuas itu menari-nari diatas kanfas.
3. Majas pertentangan
a. Majas Hiperbola
Majas yang bersifat melebih-lebihkan
Contoh :
Ibu itu terkejut setengah mati
b. Majas Ironi
Majas yang bersifat menyindir dengan halus.
Contoh :
Pandai sekali kau baru datang keika rapat sudah mau selesai.
c. Majas Litotes
Majas yang mengungkapkan sesuatu hal yang baik menjadi negative
Contoh:
Mampirlah kegubuk saya ini.
Catatan : dalm maja pertentangan sebenarnya masih ada beberapa bentuk diantaranya :
a. Paradox
b. Antithesis
c. Anakronisme
d. Kontradijsio in terminis
e. Okupsi
Tetapai yang sering digunakan dan sering muncul dalam ujian nasional adalah majas-majas yang telah diterngkan diatas.
4. Majas Sindiran
a. Ironi
Dengan menyembunyikan fakta
b. Sarkasme
Sindiran secara lansung dan kasar
c. Sinisme
Sindirin yang lebih kasar dari ironi, sindiran menghina
5. Majas Pertautan
a. Metanomia
Majas yang menggunakan nama penciptnya bukun barang yang diciptakan.
Contoh :
Para siswa membca puisi Chairi Anwar.
Catatan : dalam majas pertautan masih ada :
a. Cinekdoke
b. Alusi
c. Ellipsis
d. Inverse
Menggunakan Tanda Baca Secara Tepat dan Benar
1. Tanda baca titk ( . )
Digunakan :
Pada akhir kalimat
Nama daftar pustaka
Contoh : Serigar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Pustaka.
Nama jalan
Contoh : Jl. Diponegoro
2. Tanda Koma ( , )
Diantaaranya digunakan dalam catatan kecil
Contoh : W.J.S, Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang( Yogyakarta: UP Indoneisa.1997), hal, 4.
3. Tanda Titik Koma ( ; )
Diantaranya digunakan dalam memisahkan bagian-bagian kalimat dalam karya satra yang sejenis.
4. Tanda Titik Dua ( : )
Diantaranya digunak dalm ungkapan yang memerlukan pemerian.
5. Tanda Tanya ( ? )
Pada akhir kalimat tanya
6. Tanda Seru ( ! )
Pada akhir kalimat seruan
7. Tanda Kurung (…)
Untuk mengapit tambahan keterangan
8. Tanda Petik (“…”)
Digunakan untuk mengapit petikan langsung
Nama judul dari senuah karangan.
9. Tanda kurung suku […]
Mengapit keternag yang berada didalm tanda kurung
10. Tanda Garis Miring ( / )
Sebagai pengganti kata atau
Dalampenulisan nomer surat
Catatan : soal soalujian sering kali menanyakan daftar pustak, catatan kecil, penulisan tujuan
, alamt, nomer dalam surat.
Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat Aktif
|
Kalimat Pasif
|
Kalimat yang subyeknya menjadi pelaku
|
Kalimat yang subyeknya menjadi penderita
|
Saya membaca buku
Ayah mengemudi mobil
|
Buku dibaca saya
Modil dikemudikan ayah
|
Menentukan Topik berdasarka Tema
Cara menentuka topic :
1. Mengambil topic sesuai tema
2. Usahakan topic dikusai oleh penulis
3. Pilihlah topic yang sedang yang hangat dibicarakan.
Semester III
Taknik menyimpilkan secara deduktif dan indukti
Deduktif
|
Induktif
|
Pengambilan kesimpulan dari pernyataan umum ke khusus
|
Cara pengambilan kesimpulan dari pernyataan khusus ke umum
|
· Silogisme : mengemukakan pernyataan umum ke yang khusus
· Akibat-Sebab-Sebab
· Sebab-Akibat-akibat
|
· Generalisme :penyadian fakta-fakta,gejala-gejala yang bersifat khusus kemudian untuk mengambil kesimpulan secara khusus
· Sebab-Seban-Akibat
· Akibat-Akibat-Sebab
· Sebab-Akibat Berantai
· Anologi : kesimpulan yang ditarik dari dua hal yang memilki kesamaam maka dalam aspaklain pun memiliki kesamaan.
|
Menulis Kembali Isi Perintah dalam Bentuk Kerangka atau Bagan
Karya tulis
Kerangka :
1. Pendahuluan
a. Judul
b. Foto copy judul
c. Halaman persetujuan/ francis
d. Halaman motto/ semboyan
e. Halaman persembahan
f. Halaman pengantar
g. Daftar isi
h. Daftar label, daftar gambar, daftar grifik (jika aja )
2. Isi
a. Pendahuluan
· Latar belakang masalah
· Rumusan masalah
· Tujuan penulisan
· Metode perolehan data
b. Isi itu sendiri
Segala sesuatu yang akan dilaporkan
c. Penutup bagian isi
· Ringkasan / abstraksi
· Saran yang positif dan obyektif
3. Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
c. Indeks
Istilah yang ada dalam laporan yang prlu dijelaskan yang disusun secar alphabet.
Proposal
merupakan salah satu dari bentuk ini, tujuan penulisan proposal adalah
menginformasi kepada pihak pihak yang terlibat dalampelaksanaan kegiatan
tersebut.
Kerangka proposal:
1. Judul Proposal
2. Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang atau dasar pemikiran
3. Tujuan
4. Sasaran
5. Pelaksanaan
Meliputi : bentuk atu jenis kegiatan
Waktu
Tampat temasuk jadwa
6. Penutup
7. Lampiran
Berisi tentang anggaran dan susunan panitia.
Memahami Perintah Kerja Tertulis
1. Surat perintah
Kerangka:
· Kop lembaga / organisasi
· Judul dan nomer
· Pihak yang diperintah
· Isi perintah
· Tata caranya
· Tanggal surat
· Yang member surat
· tembusan
2. Surat edaran
Kerangka
· Kop surat
· Jenis surat
· Nomer surat
· Isi surat
· Tempat dan tanggal surat
· Yng membuat surat
· Tanda tangan dan nam terang
3. Pengumuman
a. Pengumuman resmi
b. Pengumuman tidak resmi
4. Memo
Kerngka :
· Kop surat
· Jenis surat
· Nomer surat
· Pengirim
· Ditujukan kepad siapa
· Perihal
· Isi ( singkat,padat dan jelas)
· Tanggal surat
· Nama terang dan tanda tangan
5. Disposisi
Merupakan petunjuk singkatpenindak lanjutan suatu surat yang masuk ke suatu intnsi.
Teknik Mebuat Parafrase
Parafrase
adalah menyusun kembali sebuah karya satra kedalambentuk prosa agar
dapt dimengerti oleh setip pembaca tentang maksud, isi dan tujuan karya
satra itu dibuat
1. Baca secara terperinci
2. Garis bawai atau tandailah kata-kata yang merupakan pokok kalimat
3. Reproduksi kat-kat yang telah ditandai
4. Rangkaikan atu susun kalimat atua kata yang telah digaris bawai
5. Tarikkesimpulan
Semester IV
Kebahasaan
1. Perubahan makna kata
a. Meluas:
Perubahan makna kata yang semula memiliki arti sempit menjadi lebih luas
Contoh :
Mobil itu berjalan dengan bahan bakar premium
b. Menyempit
Perubahan makna kata yang semula memiliki arti luas menjadi lebih sempit
Contoh :
Penginapan tawang mangu banyak dibeli orang
c. Ameliorative
Perubahan makna kata menjadi lebih sopan
Contoh :
Setahun sekali para karyawan piknik
d. Peyoratif
Perubahan makna kata bersifat lebih buruk
Setelah adanya bencana banjir itu para korban banyak yang nganggur
e. Asosiasi
Perubahan makna kata dengan cara pelamangan
Contoh :
Para karyawan mendapat amplop tambahan
f. sinestesia
perubahan makna kata akibat tanggapan indar yang berbeda
contoh :
pandngan matanya menyentuh hatiku
2. Kelas Kata
a. Kata kerja
Fungsi kata kerja adalah sebagaipredikat
b. Kata sifat
Kata yang memberikan keterangan lebih khusus tentang yang dinyatakan kata kerja
c. Kata benda
Kata yang mengacu pada suatu benda baik itu bernyawa atau tidak
d. Kata keterangan
Kata yang memberikan keterang pada kata kerja kata sifat atau kata benda
e. Kata ganti
Kata yang digunaka untuk mengganti pada kata benda
3. Imbuhan
prefiks
|
Infiks
|
sufiks
|
Konfiks
|
Me-
Ber-
di-
ter-
pe-
per-
se-
ke-
|
-el-
-em-
-er-
|
-kan
-an
-i
-nya
|
Ka-an
Per-an
Pe-an
Ber-an
Se-nya
|
4. Menggunakan Kata Umum dan Kata Khusus
Kata Umum
|
Kata Khusus
|
Kata yang cakupan maknanya lebih luas dari pada kata lainnya dan masih bersifat umum
|
Kata yang cakupan maknaya lebih sempit dari pada kata lain.
|
Semester V
Karya Satra
1. Prosa Fiksi
Prosa yang berupa cerita rekaan, khayalan pengarang.prosa fiksiterdiri dari beberapamacam diantaranya:
a. Cerpen
Cerita pendek yang hanya terdiri dari satu macam konflik, dan tokoh-tokoh yang ada juga sangat terbatas
b. Novel
Merupakan
prosa fiksi yang jalan ceritanya lebih berkembang dibandingkandengn
cerpen dalamnovel tokoh yang ada sangat banyak, dan alur yang ada
biasanya tidakhanya maju, atau mundur, konflik yang ada dalamsebuah novel juga sangat komplek.
c. Dongeng
Merupakan prosa fiksi yang menceritakan kejadian tidakmasuk akal, atu tidakmungki terjadi.
Unsus-unsur yan membangun prosa fiksi :
a. Unsure intrinsic
Unsure yang membangun karya sastra dari dalamkarya sastra itu sendiri.
Meliputi :
· Tema : gagasan dasar yang menopang sebuah karya sastra
· Alur atau plot : peristiwa jalin-menjalin berdasarkan atas urutan atau
hubungan tertentu ( jalan sebuah cerita). Tahapan-tahapan
alaur pengenalan, pengungkapan, menuju konflik, puncak
konflik, penyelesaian.
· Penokohan : tokoh adalah pelaku dalamsebuah karya sastra,
· Latar (setting) : tempat suasana, waktu sebuah cerita itu terjadi.
· Amanat : berisi tentang pesan yang ingin disampaikan pengarang
Kepada pembaca
· Sudut pandang : adalah posisi pengarang dalamcerita itu.
b. Unsure ekstrinsik
Unsure yang membangun karya sastra dari luar karya satra itu sendiri
Meliputi :
· Nilai social
· Nilai budaya
· Nilai ekonomi
· Nilai politik
· Nilai filsafat
2. Prosa NonFiksi
Karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan belaka. Prosa nonfiksi diantaranya :
a. Artikel
b. Tajuk rencana
c. Opini
d. Feature
e. Biografi
f. Tips
g. Reportase
h. Jurnalisme baru
i. Iklan
j. Pidatoatau khotbah
3. Puisi
4. Drama
Ungkapan dan Peribahasa
1. Ungkapan/ idom
Adalah gabungan kata yang membentuk arti baruyang tidak berhubungan dengan kata pembentuk.
Contoh :
Kupu-kupu malam : wanita penghibur
Ringan tangan : kasar
Meja hijau : pengadilan
2. Peribahasa
Suata kiasan bahasa yang berupa kalimat.
Contoh :
Tiada rotan akarpu jadi : tidak ada yang bagus yang jelek juga tidak apa-apa.
Buah yang manis biasanya berulat : kata-kata yang manis dapat menyesatkan.