Sunday, November 18, 2012

with my friend

Diposkan oleh Unknown di 11/18/2012 08:21:00 PM 0 komentar







coretan tinta by eriva :)

Diposkan oleh Unknown di 11/18/2012 03:48:00 PM 0 komentar



Temen temen Ponpes akuu :)

Diposkan oleh Unknown di 11/18/2012 03:05:00 PM 0 komentar















jangan bersedih ! ! #bagian 2

Diposkan oleh Unknown di 11/18/2012 11:15:00 AM 0 komentar

Dari  penulis buku Al-Farj al Syiddah :
1a.   Percaya sepenuhnya kepada Allah
2b.  Kesadaranku bahwa semua yang telah Allah takdirkan akan terjadi.
c.c. Sabar adalah senjata paling ampuh yang dipergunakan oleh orang orang yang mendapat ujian.
4d. Jika saya tidak sabar lalu apa yang bisa saya lakukan. Dan saya tidak akan terbantu hanya dengan perasaan resah.
e e. Mungkin saja saya akan berada dalam kondisi yang lebih jelek daripada kondisi saya sekarang ini.
   f. Dari waktu ke waktu jalan keluar akan selalu terbuka.

contoh makalah tentang kebidanan #1

Diposkan oleh Unknown di 11/18/2012 12:14:00 AM 0 komentar

 “ PEMENUHAN  KEBUTUHAN  PSIKOLOGI  DAN  RASA  NYAMAN”













DIII  KEBIDANAN
STIKES  HARAPAN  BANGSA  PURWOKERTO
2012 / 2013



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kami berada dalam keadaan sehat wal afiat, sehingga kami dapat menyusun makalah ini sebagai tugas. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi semua pembaca terutama bagi keluarga besar STIKes HARAPAN BANGSA Purwokerto. Makalah ini bertujuan untuk mendorong semangat belajar bagi pembacanya dan menjelaskan tentang pemenuhan kebutuhan psikologi dan rasa nyaman.
Makalah ini diharapkan tidak hanya menjadi buku wajib melainkan menjadi bacaan utama dengan semua mahasiswa / mahasiswi kebidanan dan keperawatan serta menjadi referensi bagi peminat lainnya.
Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan penyusun akan sangat berterima kasih akan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb






Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................  i
KATA PENGANTAR  ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A.    Latar Belakang .................................................................................. 1
B.     Tunjuan Penulisan .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
  1. Tinjauan teori...................................................................................... 6
BAB III ISI ................................................................................................... 7
A.    Pemenuhan kebutuhan psikologi dan rasa nyaman............................ 7
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 12
A.    Kesimpulan....................................................................................... 12
B.     Saran................................................................................................. 12


BAB  I
PENDAHULUAN

1.1              LATAR  BELAKANG

Kebutuhan  dasar  manusia  merupakan unsure – unsure  yang  dibutuhkan  oleh  manusia  dalam  mempertahankan  keseimbangan  fisiologi  maupun  psikologis. Dalam hal  ini  penulis  merasa  tertarik  untuk  menuliskan  makalah  tentang  kebutuhan  psikologis. Maka  dari  itu  penulis  mengambil  judul “Pemenuhan  Kebutuhan  Psikologis  dan  Rasa  Nyaman”.
Kebutuhan  psikologis  berhubungan  dengan  pemenuhan  kebutuhan  dasar  semua  manusia, seperti  makan, minum, menghirup  udara, dan  sebagainya. Termasuk  juga  kebutuhan  untuk  istirahat, buang  air  besar atau  kecil, menghindari  rasa  sakit, dan  seks. Jika  kebutuhan  dasar  ini  tidak  terpenuhi  maka  akan  terjadi  ketidak seimbangan dalam  tubuh  seseorang  sehingga  proses  untuk  memenuhi  kebutuhan  selanjutnya  dapat  terhambat.



 
1.2              TUJUAN

Setelah  mempelajari  bab  ini, Anda  diharapkan  dapat :
1.      Menjelaskan  hak – hak  pasien
2.      Menjelaskan  kewajiban  pasien
3.      Menjelaskan  fisiologi  nyeri
4.      Menjelaskan  klasifikasi  nyeri
5.      Menjelaskan  stimulus  nyeri
6.      Menjelaskan  teori  nyeri
7.      Menjelaskan  faktor – faktor  yang  mempengaruhi  nyeri


BAB  II
TINJAUAN  TEORI

Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2006) mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah  suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman ( suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu :
a.       Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
b.      Sosial, berhubungan dengan interpersonal, keluarga, dan dan sosial
c.       Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri,seksualitas, dan makna kehidupan.
d.      Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
Kerusakan dari yang  aktual atau potensial (Smatzler & Bare, 2002).Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan  IASP (dalam Potter & Perry, 2006).










BAB  III
ISI

PEMENUHAN  KEBUTUHAN  PSIKOLOGI  DAN  RASA  NYAMAN

1.      Hak – Hak  Pasien
Hak  pasien  merupakan  bagian  dari  hak  manusia, mengingat  hak  merupakan  tuntutan  secara  rasional  dalam  situsasi  tertentu. Beberapa  hak  pasien  dalam  pelayanan  kesehatan, adalah  sebagai  berikut :
a.       Hak  mendapatkan  pelayanan  kesehatan  yang  adil, memadai  dan  berkualitas
b.      Hak  untuk  diberikan  informasi
c.       Hak  untuk  dilibatkan  dalam  pembuatan  keputusan  tentang  pengobatan  dan  perawatan
d.      Hak  untuk  diberikan  informed  consent
e.       Hak  untuk  menolak  suatu  consent
f.       Hak  untuk  mengetahui  nama  dan  status  tenaga  kesehatan  yang  menolong
g.      Hak  untuk  mempunyai  pendapat
h.      Hak  untuk  diperlakukan  secara  hormat
i.        Hak  untuk  konfidentialitas  termasuk  privasi
j.        Hak  untuk  memilih  integritas  tubuh
k.      Hak  untuk  kompensasi  terhadap  cedera  yang  tidak  legal
l.        Hak  untuk  mempertahankan  kemuliaan ( dignitas )

2.      Kewajiban  Pasien

a.       Pasien  dan  keluarganya  berkewajiban  untuk  mentaati  segala  peraturan  dan  tata  tertib  rumah  sakit
b.      Pasien  berkewajiban  untuk mematuhi  segala  instruksi  dokter  dan  perawat  dalam  pengobatannya
c.       Pasien  berkewajiban  memberikan  informasi  dengan  jujur  dan  selengkapnya  tentang  penyakit  yang  dideritanya  kepada  dokter  yang  merawat
d.      Pasien  atau  keluarga  yang  bertanggung  jawab  terhadapnya  berkewajiban  untuk  menyelesaikan  biaya  pengobatan, perawatan dan pemeriksaan  yang  diperlukan  selama  perawatan


3.      Kebutuhan  Rasa  Nyaman ( Bebas  Nyeri )

Berikut  adalah  pendapat  beberapa  ahli  mengenai  pengertian  nyeri  :
1)      Mc. Coffery  (1979), mendefinisikan  nyeri  sebagai  suatu  keadaan  yang  mempengaruhi  seseorang  yang  keberadaannya  diketahuinya  jika  orang  tersebut  pernah  mengalaminya
2)      Wolf  Welfsel  Feurst  (1974), mengatakan  nyeri  merupakan  suatu  perasaan  menderita  secara  fisik  dan  mental  atau  perasaan  yang  bisa  menimbulkan  ketegangan
3)      Secara  umum, nyeri  sebagai  suatu  keadaan  yang  tidak  menyenangkan  akibat  terjadinya  rangsangan  fisik  maupun  dari  serabut  saraf  dalam  tubuh  ke  otak  dan  diikuti  oleh  reaksi  fisik, fisioligis  atau  emosional

4.      Fisiologi  Nyeri

Munculnya  nyeri  sangat  berkaitan  erat  dengan  reseptor  dan  adanya  rangsangan. Reseptor  nyeri  yang  dimaksud  adalah  nociceptor, merupakan  ujung – ujung  saraf  sngat  bebas  yang  memiliki  sedikit  myelin  yang  tersebar  pada  kulit  dan  mukosa, khususnya  pada  visera, persendian, dinding  arteri, hati, dan  kantong  empedu. Reseptor  nyeri  dapat  memberikan  respons  akibat  adanya  stimulasi  atau  rangsangan. Stimulasi  tersebut  dapat  berupa  kimiawi, termal, listrik, atau  mekanis.
Selanjutnya, stimulasi  yang  diterima  oleh  reseptor  tersebut  ditransmisikan  berupa  impuls – impuls  nyeri  ke  sumsum  tulang  belakang  oleh  dua  jenis  serabut, yaitu  serabut  A (delta)  yang  bermielin  rapat  dan  serabut  lamban (serabut C). Impuls  yang  ditransmisikan  oleh  serabut  delta  A  mempunyai  sifat  inhibitor  yang  ditransmisikan  ke  serabut  C. Serabut  aferen  masuk  ke  spinal  melalui  akar  dorsal (dorsal  root)  serta  sinapsis  pada  dorsal  horn. Dorsal  horn  tersebut  terdiri  atas  beberapa  lapisan  yang  saling  bertautan. Diantara  lapisan  dua  dan  tiga  membentuk  substansia  gelatinosa  yang  merupakan  saluran  utama  impuls. Kemudian, impuls  nyeri  menyeberangi  sumsum  tulang  belakang  pada  interneuron  dan  bersambung  ke  jalur  spinal  asendens  yang  paling  utama, yaitu  jalur  spinothalamic  tract (STT)  atau  jalur  spinothalamus  dan  spinorecticular  tract (SRT) yang  membawa  informasi  mengenai  sifat  dan  lokasi  nyeri.
 Dari  proses  transmisi  terdapat  dua  jalur  mekanisme  terjadinya  nyeri, yaitu  jalur  opiate  dan  jalur  non – opiate. Jalur  opiate  ditandai  oleh  pertemuan  reseptor  pada  otak  yang  terdiri  atas  jalur  spinal  desendens  dari  thalamus, yang  melalui  otak  tengah  dan  medulla, ke  tanduk  dorsal  sumsum  tulang  belakang  yang  berkonduksi  dengan  nociceptor  impuls  supresif. Jalur  non – opiate  merupakan  jalur  desendens  yang  tidak  memberikan  respon  terhadap  naloxone  yang  kurang  banyak  diketahui  mekanismenya.

5.      Klasifikasi  Nyeri

Klasifikasi  nyeri  secara  umum  dibagi  menjadi  dua, yakni  nyeri  akut  dan  kronis.
·         Nyeri  akut merupakan  nyeri  yang  timbul  secara  mendadak  dan  cepat  menghilang, tidak  melebihi  6  bulan  dan  ditandai  adanya  peningkatan  tegangan  oto  nyeri.
·         Kronis  merupakan  nyeri  yang  timbul  secara  perlahan – lahan, biasanya  berlangsung  dalam  waktu  cukup  lama, yaitu  lebih  dari  6  bulan. Yang  termasuk  dalam  kategori  nyeri  kronis  adalah  nyeri  terminal, sindrom  nyeri  kronis, dan  nyeri  psikolomatil.

Ditinjau  dari  sifat  terjadinya,  nyeri  dapat  dibagi  kedalam  beberapa  kategori  diantaranya nyeri  tertusuk  dan  nyeri  terbakar.
Selain  klasifikasi  nyeri, terdapat  jenis  nyeri  spesifik  diantaranya  nyeri  somatic, nyeri  visceral, nyeri  menjalar ( referent  pain ), nyeri  psikogenik, nyeri  phantom  dari  ekstremitas, nyeri  neurologis dll.
·         Nyeri  somatic  dan  nyeri  visceral  ini  umumnya  bersumber  dari  klinik  dan  jaringan  dibawah  kulit ( superficial ) pada  otot  dan  tulang.
·         Nyeri  menjalar  adalah  nyeri  yang  terasa  pada  bagian  tubuh  yang  lain, umumnya  terjadi  akibat  kerusakan  pada  cidera  organ  viscerali.
·         Nyeri  psikogenik  adalah  nyeri  yang  tidak  diketahui  secara  fisik, biasanya  timbul  akiibat  psikologis.
·         Nyeri  phantom  adalah  nyeri  yang  disebabkan  karena  salah  satu  ekstremitas  diamputasi.
·         Nyeri  neurologis  adalah  bentuk  nyeri  yang  tajam  karena  adanya  spasme  disepanjang  atau  beberapa  jalur  saraf.   
                                                                                                
6.      Stimulus  Nyeri

Seseorang  dapat  menoleransi, menahan  nyeri (pain  tolerance) atau  dapat  mengenali  jumlah  stimulasi  nyeri  sebelum  merasakan  nyeri  (pain  threshold). Terdapat  beberapa  jenis  stimulus  nyeri  diantaranya :
a.       Trauma  pada  jaringan  tubuh
b.      Gangguan  pada  jaringan  tubuh
c.       Tumor, dapat  juga  menekan  reseptor  nyeri
d.      Iskemia  pada  jaringan
e.       Spasme  otot, dapat  menstimulasi  mekanik


7.      Teori  Nyeri

Terdapat  beberapa  teori  tentang  terjadinya  rangsangan  nyeri :
§  Teori  pemisahan (specifity  theory)
Rangsangan  sakit  masuk  ke  medulla  spinalish  (spinal  cord)  melalui  kornu  dorsalis  yang  bersinaps  didaerah posterior
§  Teori  pola (pattern  theory)
Nyeri  masuk  melalui  akar  ganglion  dorsal  ke  medulla  spinalish  dan  merangsang  aktifitas  sel  T.
§  Teori  pengendalian  gerbang (gate  control  theory)
Nyeri  bergantung  dari  kerja  serat  saraf  besar  dan  kecil  yang  keduanya  ada  dalam  ganglion  dorsalis
§  Teori  transmisi  dan inhibisi
Adanya  stimulus  pada  nociceptor  memulai  transmisi  impuls – impuls  saraf, sehingga  transfuse  infuse  nyeri  menjadi  efektif  oleh  neurotransmitter  yang  spesifik.

8.      Faktor  Yang  Mempengaruhi  Nyeri

Pengalaman  nyeri  pada seseorang  dapat  dipengaruhi  oleh  beberapa  hal, diantaranya :
1.      Arti  nyeri
Arti  nyeri  bagi  individu  memiliki  banyak  perbedaan  dan  hamper  sebagian  arti  nyeri  tersebut  merupakan  arti  yang  negative, seperti  membahayakan, merusak, dan  lain –lain. Keadaan  ini  dipengaruhi  oleh  barbagai  faktor  seperti  usia, jenis  kelamin, latar  belakang  sosial  cultural, lingkungan, dan  pengalaman.
2.      Persepsi  nyeri
Merupakan  penilaian  sangat  subjektif, tempatnya  pada  korteks (pada  funsi  evaluative  secara  kognitif). Persepsi  ini  dipengaruhi  oleh  faktor yang  dapat  memicu  stimulasi  nociceptor.
3.      Toleransi  nyeri
Toleransi  nyeri  erat  hubungannya  dengan  adanya  intensitas  nyeri  yang  dapat  mempengaruhi  seseorang  menahan  nyeri. Faktor  yang  dapat  mempengaruhi  toleransi  antara  lain alcohol, obat – obatan, gesekan  atau  garukan, pengalihan perhatian, kepercayaan  yang  kuat  dan  faktor  yang  lain. Sedangkan  faktor  yang menurunkan toleransi  antara  lain  kelelahan, rasa  marah, bosan, cemas, nyeri  yang  tidak kunjung  hilang, sakit dan  lain – lain .
4.      Reaksi  terhadap  nyeri
Reaksi  terhadap nyeri  merupakan  bentuk  respons  seseorang  terhadap  nyeri, seperti  ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua  ini  merupakan  bentuk  respons  nyeri yang  dapat  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor, seperti : arti  nyeri, tingkat persepsi  nyeri, pangalaman masa  lalu, nilai  budaya, harapan  sosial, kesehatan  fisik  dan  mental, takut, cemas, usia, dan lain – lain.



                                             BAB  IV

1.1              KESIMPULAN
Munculnya  nyeri  sangat  berkaitan  erat  dengan  reseptor  dan  adanya  rangsangan. Reseptor  nyeri  yang  dimaksud  adalah  nociceptor, merupakan  ujung – ujung  saraf  sngat  bebas  yang  memiliki  sedikit  myelin  yang  tersebar  pada  kulit  dan  mukosa, khususnya  pada  visera, persendian, dinding  arteri, hati, dan  kantong  empedu. Reseptor  nyeri  dapat  memberikan  respons  akibat  adanya  stimulasi  atau  rangsangan. Stimulasi  tersebut  dapat  berupa  kimiawi, termal, listrik, atau  mekanis.

1.2              SARAN
            Guna mencapai keberhasilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada   klien,saran dari penulis :
·         Bagi mahasiswi agar lebih meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan kebidanan. Bersikap sopan dan hati-hati dalam memberikan asuhan kebidanan untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.



DAFTAR  PUSTAKA


§  Aziz  Alimul & Musrifatul  Uliyah. Keterampilan  Dasar  Praktik  Klinik  untuk  Kebidanan. 2008. Salemba  Medika. Jakarta. Hal. 7 – 124.
§  Eny  Retna  Ambarwati & Tri  Sunarsih. KDPK  Kebidanan. 2009. Nuha  Medika. Yogyakarta. Hal. 100 – 101.
§  Potter , Perry.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, Proses, dan Praktik, Edisi 4, Jakarta: EGC.
 

eriva vha Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review